kabarlaut.id – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, menyelenggarakan kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran atau Kespel di Gedung Dhuafa Center, Ternate, Maluku Utara pada 29 April 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen dalam mendukung visi dan misi pemerintah Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka serta untuk meningkatkan keselamatan dan kesadaran masyarakat guna mewujudkan sistem transportasi laut yang aman, efisien, dan berkelanjutan.
Acara ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan, pimpinan daerah, instansi terkait, asosiasi pelayaran, paguyuban nelayan, serta insan perhubungan laut dari berbagai sektor, termasuk perusahaan pelayaran, agen kapal, hingga para nelayan.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kampanye ini.
“Saya menyampaikan penghargaan kepada jajaran Ditjen Hubla dan semua pihak yang berkontribusi menyukseskan kegiatan ini. Ini bukan hanya seremonial, tapi langkah konkret untuk menyebarkan budaya keselamatan pelayaran,” ujar Capt. Antoni, Kamis (1/5/2025).
Dirjen Hubla menegaskan bahwa keselamatan pelayaran merupakan kebutuhan mutlak dan harus menjadi budaya bersama, bukan hanya tindakan responsif saat terjadi musibah.
“Kita ingin agar keselamatan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat pesisir. Karena itu, upaya kita tak boleh berhenti pada penanganan kecelakaan saja, tapi juga pada pencegahan yang berkelanjutan,” paparnya.
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia sangat bergantung pada sektor kelautan, terutama bagi masyarakat pesisir dan para nelayan. Oleh karena itu, kampanye ini juga menitikberatkan pada edukasi serta pemberian bantuan nyata kepada pelaku usaha pelayaran tradisional.
Life Jacket & Buku Pelaut
Sebagai simbol komitmen terhadap keselamatan pelayaran, Ditjen Hubla memberikan bantuan berupa life jacket, sertifikat, buku pelaut, serta peralatan keselamatan kapal kepada para nelayan dan operator kapal tradisional yang beroperasi di Pelabuhan Ternate.
“Melalui sosialisasi ini, kami ingin meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi keselamatan pelayaran. Bantuan alat keselamatan juga kami berikan agar nelayan kecil tidak terbebani biaya, tetapi tetap terlindungi,” jelas Capt. Antoni.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Capt. Hendri Ginting mengungkapkan pada kampanye keselamatan tersebut dibagikan sebanyak 199 E-Pas Kecil, 320 sertifikat SKK 60 Mil, 175 Buku Pelaut Merah dan 5 Buku MPR/JMPR.
“Kampanye ini memiliki tiga tujuan utama yakni meningkatkan keselamatan pelayaran, dengan memastikan kapal-kapal di bawah GT 7 dilengkapi dokumen, status hukum, dan alat keselamatan yang memadai,” ujarnya.
Capt. Hendri mengungkapkan tujuan selanjutnya yakni mendukung perekonomian nelayan kecil, dengan mengurangi beban biaya melalui pemberian alat keselamatan secara gratis atau dengan syarat minimal. Serta meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat pesisir mengenai pentingnya keselamatan pelayaran dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Kementerian Perhubungan berharap kegiatan ini dapat mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk mengutamakan budaya keselamatan dalam setiap aktivitas pelayaran dan menjadi agen perubahan dalam mewujudkan pelayaran yang aman dan berkelanjutan.
“Melalui kegiatan seperti ini, masyarakat khususnya di Provinsi Maluku Utara semakin sadar, peduli, dan terlibat aktif dalam mewujudkan pelayaran yang aman dan berkelanjutan,” ucapnya.[syfa]