kabarlaut.id- Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) mengingatkan jangan ada monopoli dalam pengadaan baja didalam negeri.
Hal ini disampaikan GINSI merespons rencana PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang mengusulkan agar perusahaan menjadi pusat logistik baja. Perusahaan berdalih ini dilakukan demi pembenahan tata niaga impor baja.
“Jangan ada monopoli dalam pengadaan baja di Indonesia karena berdampak pada tingginya harga barang tersebut dan juga tersendatnya pasokan ke industri yang membutuhkan,” ujar Ketua Umum BPP GINSI Capt Subandi dalam keterangannya yang dilansir media, dikutip Minggu (16/3/2025).
Menurutnya, risiko itu akan semakin parah jika nantinya pengadaan baja harus melalui supplier yang ditunjuk oleh Krakatau Steel.
Kinerja Krakatau Steel, imbuhnya, saat ini tak optimal kendati perusahaan pelat merah itu sudah jadi anak emas pemerintah. Namun, Krakatau Steel tidak bisa berproduksi dengan optimal. Malahan, mereka cenderung berdagang kembali dari baja yang di impor.
Subandi menekankan bahwa industri yang berbahan baku baja menginginkan kepastian jadwal pasokan seperti ketersediaan barang dan juga varian baja.
“Bahkan, pelaku usaha yang membutuhkan bahan baku baja tidak terlalu mempermasalahkan seandainya harga lebih mahal sedikit asalkan stok dan varian cukup sehingga industri dapat terus berproduksi,” kata Subandi.
Sebelumnya, Krakatau Steel mengusulkan perusahaan untuk menjadi pusat logistik baja. Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar Djohan mengatakan, tata niaga impor menjadi keniscayaan demi memastikan pemenuhan kebutuhan baja untuk proyek nasional.
Selain itu, pembenahan tata niaga impor juga guna memastikan impor tidak berdampak negatif pada industri baja nasional, mengendalikan praktik perdagangan tidak adil (dumping, subsidi, non-standard, circumvention), serta memastikan ketersediaan bahan baku dan skala ekonomis produksi baja bagi Krakatau Steel Group.
Akbar mengatakan, saat ini pihaknya terus melanjutnya restrukturisasi untuk perbaikan kinerja. Ini khususnya guna menciptakan fondasi bagi pertumbuhan berkelanjutan serta mengembangkan industrialisasi dan hilirisasi.
“Dengan perbaikan kinerja dan dengan dukungan dari pemerintah dalam proteksi industri baja dalam negeri, maka Krakatau Steel dan para pelaku industri baja lainnya dapat mewujudkan ketahanan dan kemandirian industri baja nasional,” kata Akbar dikutip melalui keterangan resminya.