kabarlaut. id – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cirebon bersama PT. Cirebon Electric Power (CEP) menandatangani perjanjian kerjasama penggunaan wilayah perairan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).
Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Kantor KSOP Kelas II Cirebon Ferry Anggoro Hendianto, S.Si.T., M.M.Tr.dan Presiden Direktur PT. Cirebon Electric Power Hisahiro Takeuchi di Aula Kantor KSOP Kelas II Cirebon, Kamis (16/1/2024).
KSOP Cirebon, Ferry mengatakan Perjanjian kerjasama memiliki arti sangat penting, baik dalam konteks bisnis, hukum, maupun hubungan antara pihak-pihak yang terlibat.
Perjanjian semacam ini memastikan bahwa kesepakatan antara dua pihak atau lebih dilaksanakan dengan cara yang jelas dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
“PT. Cirebon Electric Power saat ini sudah memenuhi persyaratan yang legal dimata hukum untuk mendirikan Terminal untuk kepentingan sendiri dengan memenuhi segala persyaratan dan berbagai kajian untuk mempercepat penyediaan energi listrik yang signifikan di Indonesia khususnya di pulau jawa,” jelas Ferry.
Ferry menambahkan melalui kegiatan penandatangan amandemen ke-III perjanjian kerjasama ini diharapkan memberikan kejelasan hukum, hak, kewajiban dan tanggung jawab antara Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Cirebon dengan PT. Cirebon Electric Power terkait daerah yang digunakan, jangka waktu perjanjian dan tata cara pembayaran yang sudah ditetapkan dan di setujui oleh kedua belah pihak.
“Dengan penandatanganan diharapkan terciptanya hubungan yang efektif, efisien, dan dengan meminimalkan risiko serta menambah pemasukan perbendaharaan negara,” ucap Ferry.
Ferry menambahkan semoga perjanjian ini dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya dan memberikan dampak positif untuk kemajuan dunia maritim Indonesia.
Sebagai informasi Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) terletak di dalam Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan yang merupakan bagian dari pelabuhan untuk melayani kepentingan sendiri sesuai dengan usaha pokoknya yang diatur dalam Peraturan Menteri No 52 Tahun 2021 tentang Terminal Khusus dan Terminal Kepentingan Sendiri.(wilam)